Jumat, 09 November 2012

Membangkitkan Roh Racing di mesin standar Thunder 125


Jangan menjadi bodoh dengan menganggap Thunder 125 motor murahan karena harganya lebih murah dibanding motor sport yang lain, Justru kita harus bersyukur pada Pihak Suzuki yang berkenan menjual kendaraan ini di Indonesia dengan harga yang murah hingga kita dapat juga menikmati kendaraan bermutu seperti halnya diluar negeri.

Sumber Gambar : Motor Plus



Membangkitkan Roh Racing di mesin standar Thunder 125
( 7 langkah jitu memaksimalkan kemampuan sang legenda )

Sudah bukan rahasia lagi bila si Thunder 0ne Hundred Twenty Five ( T0H2F) alias Thunder 125 sangat mudah dimodifikasi baik dengan dana cekak maupun dengan dana lengkap alias mantap. Hal ini dikarenakan basis dari mesin si TOH2F ini memang mendukung. Hal – hal yang mendukung tersebut antara lain :



1.Mesin tahan panas.

Sumber : Procycles

Mesin TOH2F ( Thunder One Hundred Twenty Five ) ini sebenarnya banyak dipakai dimesin mesin trail atau super moto seperti pada Kawasaki KLX 125, DRZ 125 maupun pada Hyosung comet (lihat gambar diatas). Bahkan di Kawasaki KLX 125 ( kecuali tahun 2011 keatas) sendiri bila kita melihat belahan mesinnya maka sungguh bak pinang dibelah 25 ( Ha…ha..).( Lihat gambar dibawah sebagai perbandingan )

Blok dan Head KLX 150
Sumber : Motor plus
Tentu saja hal ini sangat menggembirakan bagi pemilik si TOH2F ini apalagi yang doyan touring karena basis mesin ini sudah sangat mumpuni untuk diajak keliling Indonesia seperti yang telah dilakukan para bro-bro thunder yang sudah melanglang buana hingga keirian jaya ( Dahsya……t ). Saya sendiri sudah sering melakukan uji coba dengan motor ini dan pernah pula merasakan membaranya mesin ini akibat kesalahan penyettingan dari kota balikpapan – samarinda. Tapi….jangankan pecah tuh mesin, ngejam aja tidak! Jadi tak perlu diragukan lagi bila bicara masalah ketahanan mesin atas panas, si TOH2F ini memang rajanya.


2. Mesin bergendre racing.



Banyak yang tidak tahu bahwa mesin TOH2F memiliki Roh Racing alias Balap yang tersembunyi dibalik jubah JAP STYLE nya hingga banyak yang menganggap ia tidak memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar irit. Rujukan rata-rata para biker umumnya selalu melihat desain bodi dalam melihat atau menilai kemampuan suatu mesin ( tidak semua lho ). Bisa dikatakan bahwa hal tersebut sangatlah tidak benar ( Kalau tidak mau dikatakan bodoh), karena desain suatu kendaraan terkadang sangat menipu, apalagi diera modifikasi sekarang ini. Sebagai contoh saja, dengan tidak merendahkan Pihak Yamaha maupun pemiliknya dimana produk/milik mereka yang berdisain “mantap” seperti Byson tak mampu memberikan perimbangan yang tepat antara power dan desain. Dari sisi desain Byson memang meyakinkan, namun disisi mesin sendiri bisa dikatakan sangat lebay alias lemot. Hal ini bukanlah rahasia lagi ( coba aja cek diblog-blog lain). Saya sendiri dan teman saya yang memiliki motor tersebut telah mencoba motor ini dan bila mau dikomentari secara jujur maka bisa dikatakan memalukan atau mengecewakan. Bagaimana tidak? Dengan si itik Vario saja motor ini harus menelan pil pahit kekalahan, padahal kita tahu sendiri mesin ini memiliki tenaga jauh lebih besar dibanding dengan si itik Vario tersebut yang bertenaga hanya 10 hp lebih dikit *. Tak heran bila kemudian dikarenakan banyaknya kekecewaan pada motor tersebut (Byson) pihak Yamaha dikabarkan mengeluarkan pernyataan bahwa pada motor andalan mereka (Byson) mereka tidak jual performa tapi jual tampang ( Hi….hi…..tampangkan gampang dirubah bro, tapi mesin? Ampun deh ).

Hal yang sama juga terjadi pada Minerva 150 dimana dari segi designpun tak ketinggalan zaman, Cantik dan harganyapun tidak menggigit. Namun dari segi performa mesin, silahkan buktikan sendiri agar saya tidak dikatakan mengada-ada.

 Kembali kelaptop. Mesin TOH2F dibangun dengan konfigurasi bore dan stroke 57 x 48.8 mm. Borenya mungkin biasa, tapi yang membuat dia (TOH2F) isitmewa adalah dari Strokenya.Mengapa demikian? Sebab rata-rata mesin racing dibangun dengan Stroke yang lebih rendah. Biasanya dari angka 50 mm hingga angka 40 mm. Bahkan mesin mobil formula one sendiri mengusung nilai Stroke rendah atau pendek yakni 39.7 mm hingga mampu berkitir hingga 20.000 RPM ( mengerikan.....), Yah wajar saja kalo mobil-mobil ini menjadi monsternya akselerasi dan suara desingannya demikian nyaman ditelinga serta bertenaga iblis ( He...he...) 
Salah satu mesin Formula one yang mampu berkitir di 20.000 RPM

Bila dimotor sendiri, stroke yang juga lebih ekstreme lagi ada pada motor motor berakselerasi beringas dan bertenaga ganas seperti pada Suzuki GSX 250FX dimana Strokenya diangka 33 mm(edan…).

Bicara tentang Stroke sendiri, untuk di Indonesia  motor - motor yang memiliki Stroke pendek dulunya sangatlah banyak seperti Shogun kebo ( Shogun 110 ) yang meskipun bebek namun mampu menggapai top speed diatas 120 KM/Jam, bahkan sang dewa Road Race Hendriansyah dapat menyandang gelar tersebut ( DEWA ROAD RACE ) tak lepas dari kehadiran dan campur tangan motor ini. Langkah motor ini sama dengan TOH2F yakni 48.8 mm, begitu pula dengan Satria Fu sibebek tergarang diindonesia dan GSXR 750 yang merupakan salah satu dari motor tercepat didunia.

 Di Brand lain motor yang berstroke pendek lainnya adalah adalah CB Series, GL Series ( kecuali Tiger). CB dan GL series ini memiliki Stroke 49 mm (Tiger 62 mm ), kemudian CBR 150 yang dulu/lama berstroke 47 mm dsb. Makanya jangan heran  bila hingga sekarang CBR 150 lama masih lebih unggul dalam soal top speed dibanding CBR yang baru meski sudah menggunakan injeksi sekalipun dan jangan heran pula bila dalam salah satu klaim seorang teman mengatakan bahwa GL Pronya yang tua sekarang, dulunya dapat ia pacu melampaui angka 140 Km/Jam padahal kubikasinya hanya 160 cc . Bandingkan dengan Yamaha scorpio yang berkubikasi 225 cc yang hanya dapat menggapai angka 140 KM/JAM dan CBR 250 yang hanya mampu menggapai angka 144-145 KM/jam ( kalo ga percaya silahkan nonton di Youtube sesi testnya ). Saya rasa wajar saja kalau dia ( GL Pro tua atau CBR 150 lama ) tersebut dapat digeber sampai demikian luar biasa, karena dulunya motor motor tersebut disamping tidak menggunakan limiter pada CDInya, strokenyapun demikian pendek hingga putaran mesinnya dapat mencapai putaran yang luar biasa kencang dan maksimal. Rata-rata mesin yang berstroke 48 - 49 mm mampu berkitir hingga 14.000 RPM dengan puncak power maksimal .

 Tapi sekarang amatlah disayangkan karena rata-rata kita tidak melihat lagi motor motor perkasa seperti ini. Rata-rata motor sekarang menggunakan Stroke yang tinggi tinggi atau panjang panjang diatas 50mm. Lihat saja Stroke seperti di Yamaha Vixi O on  57 mm , Tiger 62 mm, Shogun series 55 mm , Suzuki Matik series 55 mm, New mega pro 57 mm,Byson 57 mm, CBR 150 NEW 57 mm, CBR 250 57 mm, Mio, Jupiter M Mx, Jupiter Z, Blade , Revo 55 mm dan lain sebagainya. Rata-rata mereka memiliki  langkah yang panjang panjang. Hal ini akan membuat motor -motor tersebut tak mampu bermain diputaran atas, kalau diputaran bawah dan menengah ya memang oke, tapi kalo main atas......maaf ..perlu dipikirkan baik-baik sebelum mau mengklaim bahwa motor kita sudah kencang ( Ga percaya ??? Buktikan saja dengan motor- motor yang telah saya sebutkan diatas meski sudah tua sekalipun ). 

Bila demikian halnya, pertanyaannya sekarang  bagaimana mungkin kita   dapat mengklaim bahwa motor kita kencang, laju hingga sekian sekian KM/jam sedang bagian utama motor kita sendiri memiliki spek yang tidak memenuhi syarat untuk kencang tersebut ?  Cobalah kita bersikap jujur dalam mengungkapkan sesuatu tanpa didasari oleh kepentingan sesuatu atau ego diri, pasti kita akan temukan kebenaran ( Bukan ceramah bro ). He...he.....Intinya, pada kebiasaannya kita mudah tertipu atau ditipu oleh speedo meter yang ngawur dan klaim yang tidak berdasar dari suatu pihak karena membela suatu merek atau karena membela ego kita sendiri. Benar gak ???

Sumber gambar : Motor plus

Kembali ke laptop. Mengapa penting melihat Stroke dalam sebuah kendaraan? Hal ini karena setiap mesin biasanya didisain berdasarkan karakter medan yang akan dilaluinya, bila medannya keras atau banyak mendaki biasanya dipasang stoke yang lebih tinggi atau panjang, sedang bila untuk racing biasanya dipasang stroke yang lebih rendah.Selain itu, setiap stroke memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dimana :

-                           Stroke yang ber angka tinggi :

     1. Baik untuk putaran bawah hingga menengah namun tidak baik diputaran tinggi.
     2. Hanya dapat bermain di RPM  10 ribu kebawah ( power puncak hanya dicapai pada     kisaran rpm demikian saja).
     3. Biasa diaplikasikan pada motor –motor trail, supermoto, ATV dsb.
   4.Output power relative kecil dibanding yang berstroke rendah dengan kubikasi yang sama. Ga percaya ??? Simak spesifikasi motor dibawah ini.




Gambar dan spesifikasi diatas adalah Gambar dan spesifikasi Motor Gas Gas dimana motor ini sangat terkenal didunia motocross dan langganan juara dunia.Untuk strokenya rata-rata motor Gas – gas memakai Stroke tinggi atau panjang karena yang diperlukan hanyalah kecepatan bawah hingga menengah saja.Tenaganya yang 47 hp tidak terlalu istimewa bila dibandingkan dengan Suzuki GSX 250FX ( gambar bawah ) yang bertenaga 40 hp, padahal kubikasinya hampir 2x lipat dibanding Suzuki GSX250FX ( 400 cc melawan 250 cc ).Terbuktikan ???  

-                           Stroke yang ber angka rendah / pendek :

     1. Baik diputaran menengah dan tinggi namun tidak cukup baik diputaran bawah.
     2. Mampu bermain di RPM tinggi hingga diatas angka 12 ribu ( power puncaknya).
     3. Biasa diaplikasikan dimotor sport balap.
  4. Tenaga yang dihasilkan dapat lebih besar dibanding yang berstroke tinggi dengan kubikasi yang sama   




Sebenarnya masih banyak lagi gambar dan spek mesin yang ingin saya tampilkan, namun karena dapat membuat tulisan ini panjang maka saya rasa 2 contoh diatas cukup mewakili. Intinya, mesin TOH2F dengan stroke 48.8 mm ini memiliki roh Racing yang belum dibangkitkan, dan bila didasarkan pada spek GSX 750 R keluaran 2012 yang memiliki stroke  sama dengan TOH2F maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa mesin TOH2F ini dapat berkitir diangka 14.000 RPM ( power puncaknya).Tinggal bagaimana kita menyikapinya.( Dahsyat bukan ??? )

Thunderr 125 versi racing
Dari 2 modal utama yang dimiliki TOH2F diatas yakni mesin yang tahan panas dan langkah yang pendek maka sekarang marilah kita coba membangkitkan Roh Racing yang ada didalam TOH2F ini. 

Pada tulisan kali ini sengaja saya khususkan pada mesin standar saja agar bro-bro yang tidak mau mengutak – utik terlalu banyak mesinnya serta yang takut kantongnya jebol dapat mengaplikasikannya.Berikut triknya :


Langkah 1. Naikkan kompresi

Kompresi mesin TOH2F bermain diangka 9 sekian sekian. Angka ini sangat kecil bila ingin membangkitkan Roh Racingnya. Untuk itulah kita perlu menaikkannya. Biasanya motor-motor sport murni bermain diangka kompresi 11 keatas namun konsekuensinya  harus menggunakan bahan bakar yang bernilai oktan tinggi.  Nah dikarenakan motor ini diperuntukan bagi kebutuhan sehari-hari maka saya rasa tidak perlulah kita menaikkan kompresinya terlalu tinggi ( Kalau mau juga silahkan), cukup kita naikkan menjadi sekitar 10.5 sekian sekian saja agar masih dapat mereguk premium ( Pertamax juga boleh kok, malah lebih bagus).

Ada dua cara untuk menaikkannya :

1.Bongkar bloknya lalu pergi ketukang bubut kemudian mintalah ia untuk membubut ( CNC) bagian atas blok tersebut 0,5 atau 0,8 mm ( terserah mau angka berapa yang penting jangan lewat 1mm). Setelah selesai pasanglah kembali seperti biasa.Secara otomatis kompresi akan meningkat tajam.

2. Bila bro-bro tidak mau membubutnya dengan berbagai alasan maka cukup paking blok bawah dilepas dan sebagai gantinya gunakanlah Red silicon atau gasket silicon agar tidak bocor.Usapkan pada bagian bawah blok mesin atau dicarter mesin sampai merata dan tidak perlu tebal ( tipis tapi merata ).Setelah selesai pasanglah kembali seperti sedia kala.Jangan lupa untuk memperhatikan top mesin yang tepat agar mesin optimal.

( Warning : Dalam membuka blok mesin tidak disarankan/tidak dibolehkan bagi mereka yang tidak tahu soal mesin atau belum pernah menset motor karena saya khawatir bro-bro bisa salah dalam menset mesin terutama dalam hal top mesin . Saya sarankan dalam urusan ini bawalah pada bro yang mengerti mesin )

Langkah 2 : Potong filter udara.

Potong filter wajib dilakukan agar bahan bakar dan udara berimbang. Potonglah filter udaranya 4 cm lalu pasanglah kembali seperti semula.( Untuk caranya dapat dilihat pada artikel saya yang lama).

Langkah 3 : Ganti CDI Racing.

Penggantian ini wajib dilakukan agar RPM mesin dapat maksimal.Seperti yang telah saya katakan diatas bahwa langkah/stroke TOH2F adalah 48.8 mm yang dapat berkitir diatas 12.000 RPM. Dengan menggunakan CDI standar bawaan pabrik yang dipatok hanya sampai 10.000 RPM sebenarnya merugikan bagi motor ini karena kemampuan sebenarnya tidak dapat keluar secara maksimal.Untuk itulah maka Penggunaan CDI racing yang nota bene unlimiter sangat diperlukan. Namun bila hal ini terasa mahal, maka tetap sajalah pakai yang standar saja.Tapi hasilnyapun tentu tidak maksimal.

Langkah 4 : Ganti karburator

Agar roh racing di TOH2F dapat keluar maka penggantian karburator wajib dilakukan.Hal ini dikarenakan dengan penggunaan karbu standar yang nota benenya bersystem Vakum yang nyasar pada keiritan maka tentu saja Racing spiritnya tidak akan keluar ( Mana ada motor racing yang diiritkan, mau kencang di TOh2F ? boros dikit ga papa khan !?!?)

Karbu yang ideal untuk motor ini tanpa perubahan dudukan dan lain sebagainya adalah karbu RX king.Namun bila masih nyasar pada perimbangan irit dan kencang maka bisa menggunakan karbu Satria FU.Kenapa pake karbu satria FU? Bukankah diameternya sama aja yakni 26 ? Memang benar sama namun karburator satria FU bertype BS yang memiliki akselerasi lebih tajam dari karbu TOH2F yang bertipe VM dimana karbu ini berakselerasi Smooth. Perlu diketahui bahwa bila bro-bro menggunakan karbu Satria FU maka gantilah pilot jetnya menjadi ukuran 15 atau 17.5 sedang mainjetnya gantilah dengan ukuran 115 hingga 125.( Tergantung kebutuhan )

Langkah 5 : Copot Per penahan pelatuk atau Rocker Arm.

Salah satu keunggulan teknologi yang ada pada TOH2F yang tidak dimiliki oleh pihak lain khususnya pada motor bertipe sport adalah smoothnya tarikan motor ini dan tidak njut-njutan jalannya meski berjalan pelan dengan gigi rendah. Pada kebiasaannya,setiap motor sport bila berjalan pelahan misalnya dikecepatan 30 atau 40 km/jam dan gigi perseneling dalam keadaan tinggi misalnya gigi 4 atau 5, motor akan tersendat-sendat jalannya bila kopling tidak ditarik setengah,.bahkan pada gigi rendah misalnya gigi tigapun terkadang kita harus setengah kopling. Namun hal itu tidak berlaku pada TOH2F. Ia akan tetap nyaman  berjalan meski tidak ditarik setengah kopling. Hal ini dikarenakan pada mesin TOH2F telah dipasang per pengimbang untuk meredam hal-hal tersebut. Pada mesin TOH2F lama, per penahan pelatuk tersebut hanya satu buah yang dipasang pada pelatuk IN.Namun pada keluaran berikutnya per tersebut dipasang 2 buah yakni di IN dan OUT. Ada dua fungsi utama dari fitur ini :

Pertama: meredam sendat-sendat diwaktu jalan pelahan dengan gas yang rendah pula.( efek lainnya juga adalah dengan tidak sering menekan setengah kopling maka kampas dan karet rumahpun koplingpun akan lebih awet )

Kedua : lebih mengirit bahan bakar.

Nah ! bila kita kembali pada yang namanya membangkitkan Roh racing pada motor ini maka pencopotan per ini wajib dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar motor menjadi lebih agresif. Namun ingat? Bila masih ingin menikmati smoothnya motor ini maka cukup lepaskan saja per penahan pelatuk pada bagian IN saja.Kalau dua duanya dicopot maka motor rasanya kurang nyaman tapi garang.

Dalam hal copot mencopot per ini ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa bila per tersebut dicopot maka Noken AS dan pelatuknya akan cepat aus. Hal ini tidaklah benar karena ausnya dua perangkat tersebut dikarenakan oli yang tidak sempurna naik dan melumasi bagian-bagian tersebut. Hal ini terjadi biasanya karena filter olinya tidak pernah diganti. 

Langkah 6 : Permainan Gir.

Final gir atau gir belakang wajib mendapat sentuhan untuk menciptakan karakter dari sebuah motor. Tanpa memperhatikan hal ini maka banyak power dan bahan bakar terkadang terbuang percuma, Misalnya , jalan dengan medan banyak bukit dan gunungnya maka gir yang ideal untuk kita gunakan adalah gir bermata banyak misalnya gir 45. 46 dst.Namun bila kita menggunakan gir kecil misalnya 35, 38 dst maka mesin akan dipaksa untuk bekerja lebih keras. Begitu juga sebaliknya,bila gir bermata banyak kita gunakan dijalur rata maka mesin akan menderung dan tidak pernah menggapai speed yang seharusnya mampu digapainya.Disamping itu perlu diketahui bahwa bila gir besar maka akselerasipun semakin cepat namun top speed tak dapat dicapai, sedang bila gir terlalu kecil maka akselerasipun kurang namun top speed dapat diraih. Oleh karena itu  dalam membangkitkan Roh racing dimotor ini maka pilihlah gir yang sesuai kebutuhan. Gir belakang pada TOH2F ini bermata 45 - 46 ,bila kita ingin mengecilkannya maka dapat menggunakan gir RX K  yang bermata 38 ( Kalo ga salah ). Memang lubangnya tidak sama persis dengan TOH2F namun untuk menyesuaikannya cukup dengan mengebor lubang gir tersebut agar sesuai dengan dudukan gir TOH2F karena selisih lubangnya sedikit saja.

Langkah 7 : Persiapkan nyali dan skill.

Langkah ini merupakan langkah terakhir dan merupakan langkah paling penting dikarenakan tanpa nyali dan Skill yang mantap maka walaupun motor tersebut tercepat didunia sekalipun kalo kita tidak berani mengendarainya dan tidak punya skill dalam menjalankannya maka tetap aja bisa dikalahkan oleh para Itik dan bebek.Dalam hal ini tak salah bila pepatah bijak mengatakan :

 “Pedang ditangan seorang penakut adalah seperti benang untuk menjahit, sedang benang ditangan sang ahli adalah ibarat pedang yang dapat membunuh “ ( ayn al-abd )

Perlu diketahui bahwa mesin –mesin dengan langkah pendek rata-rata memerlukan RPM lebih tinggi untuk mendapatkan powernya.Begitu juga si TOH2F ini. Setahu saya mesin standar TOH2F ini akan garang pada RPM mulai 5.000 keatas. Berdasarkan hal itu maka menjaga tempo motor ini agar tetap bertenaga sangatlah perlu, baik dalam keadaan start awal maupun tikungan. Saran saya dalam mengendarai motor dengan karakteristik seperti TOH2F ini adalah :

1. Jaga tempo mesin agar selalu berada siap geber.

2. jangan buru-buru pindah gigi sebelum ia mencapai titik klimaksnya.Misalnya dalam uji coba yang dilakukan terbukti bahwa motor ini dalam kondisi standarnya ( rubahan dilakukan hanya dengan potong busa filter dan ganti main jet 110 ) gigi empatnya mampu menggapai angka 110 KM/jam, Ketika kita mengeber motor ini usahakan beberapa saat sebelum sampai di angka 110 itulah baru kita mengoper gigi selanjutnya. Atau  dapat juga dilakukan dengan mendengarkan perubahan suara mesin. Bila mesin sudah teriak atau sudah akan teriak barulah kita berpindah kegigi selanjutnya.

Oke bro…saya rasa cukup sampai disini dulu, lain kali Insya ALLAH saya sambung dengan artikel yang sedapat mungkin menarik dan informatif sekaligus mendidik.Sebab tanpa ketiga hal tersebut saya rasa rugi saja anda semuanya berkunjung keblog ini.



Salam Petir

Mr.Blank


* Dapat dikalahkannya motor ini karena bobotnya sangat berat , demikian alasan dari beberapa pemilik motor ini . Saya rasa hal itu memang benar, namun pihak Yamaha seharusnya memberikan sentuhan yang berimbang antara keelokan body, power, speed dan prices agar para pengguna motornya tidak dipermalukan demikian )

Sumber data :
- MCS.com
- Pro Cycle.us
- http://www.pureluckdesign.com/ferrari/f1engine/
- http://en.wikipedia.org/wiki/File:Cosworth_DFV_Donington.jpg
- http://en.wikipedia.org/wiki/Formula_One_engines





Pesan Spiritual

 “ Kata – kata yang baik mungkin mudah diucapkan oleh semua orang bahkan oleh seorang pendusta sekalipun, namun kata-kata yang benar tak semua orang dapat melakukannya apalagi bagi seorang yang pendusta“ ( ayn Al-Abd )